Membuat
Usaha Coklat Rumahan
Coklat dikonsumsi oleh khalayak ramai dalam berbagai rupa dan
sajian. Dari biskuit,bronis, kue bolu, es krim hingga permen. Pembuatan aneka
olahan coklat ini memerlukan kecermatan dan juga ketelatenan tentunya. Untuk
memulai usaha pengolahan coklat diperlukan kreatifitas, pengorganisasian, sistem
pemasaran dan pemeliharaan. Jika hal
tersebut telah anda kuasai coklat tidak hanya membuat kita ketagihan oleh
kelezatanya tapi juga merupakan investasi yang
menjanjikan.
Langkah-langkah yang diperlukan untuk memulai usaha olahan
coklat rumahan adalah sebagai berikut:
Langkah pertama:
Lihat celah pasar, tentukan apa yang bisa nenjadikan coklat
olahan anda berbeda dari yang lain didaerah anda,sebagai contoh banyak pembuat
coklat yang menawarkan truffles atau
coklat dengan berbagai isian yang biasa atau citarasa pasaran. Anda bisa
menawarkan truffles dengan isian yang beda dan khas, juga unik. Seperti buah-buahan
yang eksotis, buah-buahan lokal
misalnya. Buah celup coklat ( dipped chocolate fruits) atau truffles dengan monogram untuk
acara-acara pernikahan, ulang tahun dan lain-lain.
Langkah kedua:
Bangun hubungan dengan pihak-pihak yang kompeten serta sangat
peduli dengan segala sesuatu yang berkaitan dalan bidang pengolahan makanan.
Perlu adanya standar rasa dari coklat olahan anda jadi cita rasanya tetap
dengan resep spesial anda tentunya, sehingga coklat anda tidak berubah-rubah
rasanya. Pelanggan akan sangat kritis tentang hal yang menyangkut rasa. Kemasan
produk juga mempunyai andil yang besar dalam usaha ini. Tidak mungkin anda
membungkus produk anda dengan bungkus ala kadarnya yang akan memberkan kesan
murah serta menurunkan nilai produk. Kemasan perlu dibuat semenarik mungkin,
jika anda mematok harga mahal tentu saja kemasan produk harus berkesan mewah
disertai pernak-pernik yang memikat.
Langkah ketiga:
Tentukan dimana anda akan menjual produk anda, bisa melalui
even pameran, pasar-pasar mingguan. Untuk hal ini anda perlu memperhatikan
lokasi, apakah diperlukan anggaran tambahan untuk sewa lokasi, bagaimana cara
penyimpanan produk kita agar tetap terjaga kualitasnya. Karena coklat adalah
bahan yang mudah meleleh. Dan untuk melayani pesanan partai besar misal untuk
restoran tentu kita tidak bisa mematok harga seperti harga eceran untuk produk
anda.
Langkah keempat:
Pengadaan peralatan pendukung produksi memang harus
diperhatikan, membuat beberapa potong fudge untuk teman-teman tentu berbeda
jika anda mengolah 25 kilogram bahan yang akan dipasarkan beberapa hari dalam
suatu pameran kuliner.Pembuatan permen coklat memerlukan suhu dan waktu yang
tepat, karena coklat mudah sekali gosong. Untuk penyimpanan bahan-bahan
produksi juga memerlukan tempat penyimpanan tambahan. Coklat yang telah jadi haarus
disimpan dalam temperature yang sejuk berkisar antara 65 sampai 68 farenheit
menurut website . Jika memungkinkan dapur yang berpendingin udara.
Langkah kelima:
Pada saat pengiriman coklat , simpan coklat dalam cooler (
kotak penyejuk ) dengan suhu antara 65-68 derajat Fanrenheitatau pada temperatur antara 18-20 derajat celcius. Penyimpanan coklat
pada suhu yang lebih dingin akan membuat permukaan coklat kusam dengan bercak
putih, hal tersebut memang tidak akan mengurangi rasanya tapi membuat tampilan
coklat menjadi kurang menarik. Penyimpanan coklat dengan suhu diatas 70 derajat
Farenheit atau diatas 21 derajat celcius akan membuat coklat mulai meleleh.
Langkah keenam:
Urus surat ijin,pendaftaran produk dan sertifikasi yang
berkaitan dengan usaha pengolahan produk makanan. Dapur pengolahan harus
higenis dan telah ditinjau oleh departemen
kesehatan atau departemen terkait. Ijin usaha juga diperlukan jika
produk akan dilempar kepasar yang lebih luas. Jika menjadi distributor setidaknya
mengantongi ijin sebagai reseller.
Tips:
Buatlah
website yang menarik untuk mendongkrak penjualan kepada para pembeli online.
Perhatian:
Banyak dapur
rumahan yang kurang mmenuhi syarat untuk standar kesehatan dan keamanannya,
untuk itu mungkin dibutuhkan fasilitas yang sesuai dengan spesifikasi dari
departemen kesehatan setempat.
Author by Brian Hill, Published by chron.com
Author by Brian Hill, Published by chron.com